MAKALAH BIOKIMIA II
“ASAM NUKLEAT”
Oleh
:
AVIT SANTOSO | ACC 111 0006 |
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada
tahun 1869 Friedrick Mescher , seorang muda bangsa Swiss yang belajar pada
Hoppe-Seyler yang terkemuka di Jerman , mengisolasi inti dari sel darah putih
dan menemukan bahwa inti mengandung suatu zat kaya fosfat yang sampai sekarang
ini tidak diketahui yang dinamakannya nuklein , dan pada tahun 1871 secara
nubuat menulis :
Menurut saya tampaknya seluruh family dari zat yang
mengandung fosfor ini, agak sedikit berbeda satu sama lainnya, akan timbul
sebagai sekelompok zat nuklein , yang kemungkinan patut mendapat pertimbangan
yang sama dengan protein.
Ketika
nuklein ditetapkan bersifat asam , namanya diganti menjadi asam nukleat. Riset
mengenai biomolekul ini pada decade pertama dari abad ini menemukan bahwa asam
nukleat, seperti protein merupakan polimer. Unit monomerik dari suatu asam
nukleat disebut nukleotida; jadi, asam nukleat juga disebut polinukleotida.
Ada
dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiribonukleat
dan RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. DNA oleh seorang dokter
muda Friedrich Miescher yang mempercayai bahwa rahasia kehidupan dapat
diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel.
Penelitian
berlanjut mengenai asam nukleat menemukan bahwa unit nukleotida ini terkait satu sama lain melalui ikatan fosfodiester
membentuk struktur makromolekular , yang dalam kasus DNA, dapat mempunyai berat
molekul milyaran. Kedua jenis asam nukleat ditemukan pada semua tumbuh-tumbuhan
dan hewan. Virus juga mengandung asam nukleat; namun, tidak seperti
tumbuh-tumbuhan atau hewan, suatu virus memiliki RNA ataupun DNA, tetapi tidak
keduanya.
Walaupun
kimiawi dari asam nukleat diteliti secara serius setelah penemuannya, 75 tahun
berlalu sebelum makna biologi dari makro molekul ini disadari. Saran yang
diajukan oleh Avery dan rekan, pada tahun 1944, bahwa DNA adalah bahan
genetika, merupakan peranan biologi spesifik pertama yang diajukan untuk suatu
asam nukleat. Mengenai RNA, baru pada tahun 1957 ditetapkan suatu fungsi
selular spesifik untuk asam nukleat ini ( keterlibatan RNA dalam sintesis
protein ). ( Namun, perlu dicatat, bahwa RNA telah diidentifikasi lebih dini
sebagai bahan genetika dari sejumlah virus.) timbulnya biologi molecular
menekankan keunggulan dari DNA maupun RNA, yang beragam spesies selularnya
memiliki peranan mencolok dalam sintesis protein (ekspresi gen ).
1.2.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dari Asam Nukleat ?
2. Apa-apa
saja jenis Asam Nukleat ?
3. Bagaimana
tingkatan struktur Asam Nukleat ?
4. Bagaimana
struktur DNA dan RNA ?
5. Bagaimana
sintesis RNA dan DNA ?
6. Bagaimana
mekanisme Transkripsi dan Translasi ?
7. Apa-apa
saja kelainan penyakit yang disebabkan oleh DNA dan RNA ?
8. Apa
fungsi dan peranan Asam Nukleat ?
1.3.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
pengertian dari Asam Nukleat
2.
Untuk mengetahui jenis
Asam Nukleat
3.
Untuk mengetahui
tingkatan struktur Asam Nukleat
4.
Untuk mengetahui
struktur DNA dan RNA
5.
Untuk mengetahui
sintesis RNA dan DNA
6.
Untuk mengetahui
mekanisme Transkripsi dan Translasi
7.
Untuk mengetahui
kelainan penyakit yang disebabkan oleh DNA dan RNA
8. Untuk
mengetahui fungsi dan peranan Asam Nukleat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Asam Nukleat
Asam nukleat adalah biopolymer yang
berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat
terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer
genetic, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis
protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit
pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan
jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida
(RNA).
Asam Nukleat juga merupakan senyawa
majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose,
maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat)
yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa,
maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam
deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam
nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin.
Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin
selalu sitosin dan urasil, dalam DNA pirimidin selalu sitosin dan timin.
Asam-asam nukleat terdapat pada
jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan
protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat
dilakukan ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan
garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi
protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali
secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan
protein. Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan
enzim pemecah protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan
dengan asam triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi
protein dalam campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan
terjadinya denaturasi asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itu
mengandung pentosa, maka bila dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk
furfural. Furfural ini akan memberikan warna merah dengan anilina asetat atau
warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi dengan difenilamina
dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi
warna untuk ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan
identifikasi asam nukleat.
2.2.
Jenis-jenis Asam Nukleat
Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA
(deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid
) atau asam ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya
terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat
pada histon. Senyawa gabungan antara protein danasam nukleat disebut
nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan polimer sepertiprotein tetapi
unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleotida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai
pembawa energy.
2.3.
Tingkatan Struktur Asam Nukleat
2.3.1. Gula
Pentosa
Rangka utama
untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA
adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus
gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan
fosfodiester
antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada
gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya;
gula RNA adalah ribosa.
DNA terdiri atas
dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks
ganda. Pada struktur
heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan
orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel.
Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa
nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai
pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang
terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA adalah adenina (dilambangkan A), sitosina (C, dari cytosine),
guanina (G), dan timina (T). Adenina berikatan hidrogen dengan
timina, sedangkan guanina berikatan dengan sitosina. Segmen polipeptida dari DNA disebut gen, biasanya merupakan molekul RNA.
Gula ribosa
Gula dalam asam nukleat adalah jenis gula aldopentosa yakni Ribosa,,bisa
dilihat struktur pada gambar. struktur Hawort (siklik)nya menunjukkan posisi
beta-Furanosa (beta untuk posisi OH yang diatas, Furanosa untuk siklik dari 5
atom karbon).perhatikan untuk C2 nya, disitulah letak perbedaan dari tiap jenis
asam nukleat (DNA & RNA). untuk RNA sama seperti gambar tadi, namun untuk
DNA agak sedikit berbeda, dimana pada atom C2 nya kehilangan atom O nya
sehingga yang ada hanya subtituen H nya saja, itulah dinamakan gula
DEOKSIribosa.
2.3.2. Basa
Nitrogen
Basa nitrogen seperti
yang kita tau adalah Purin dan Pirimidin.
Basa Purin misalnya. berasal dari senyawa heterosiklik yang terdiri dari 2 gabungan siklik (namanya
bisiklik). sedangkan Pirimidin juga termasuk dalam snyawa heterosiklik, namun
pirimidin ini berasal dari turunan Piridin yang ditambahkan 1 atom N (kalo
piridin hanya 1 atom N nya). Purin punya turunan lagi, yakni Adenin dan guanin
yang berbeda dari strukurnya, begitu juga pirimidin yang terdiri dari timin,
uracil, dan sitosi.
Masing-masing basa purin dan pirimidin akan saling berpasangan, seperti adenin akan
selalu berpasangan dengan timin pada DNA dan dengan Uracil pada RNA. sedangkan
guanin "setia"dengan sitosin baik di DNA maupun RNA.,hal ini karena
mereka sudah berjodoh satu sama lain, dalam hal ini masing-masing pasangan akan saling
membentuk kestabilan oleh adanya ikatan hidrogen yang menghubungkan keduanya.
dan juga sdh ada enzim2 tertentu yang bekerja pada masing2 jenis asam nukleat,
sehingga bila pasangannya "tertukar" enzim yang bekerja secara
otomatis akan berhenti. 3. Gugus fosfat Inilah yang menentukan sifat asam pada
asam nukleat
Kotak ungu pada gambar menunjukan
fosfat,pada keadaan netral, ia akan sangat mudah melepaskan protonnya. makin mudah
melepaskan protonnya, semakin asam. sehingga disebut juga sebagai anion asam
kuat. Gambar ikatannya
Fosfatnya, berikatan dengan atom C5 nya,
dan atom C3 dari nukleotida sebelumnya atau sesudahnya. ini disebut sebagai
ikatanfosfodiester, dimana ikatan ini menghubungkan nukleotida 1 dengan
lainnya. Nukleotida adalah unit molekul dari asam nukleat yang terdiri dari
fosfat, basa N, dan gula. nukleosida adalah unit molekul as. nukleat yang
terdiri dari gula dan basa N saja. untuk Basa N, pada Purin akan berikatan pada
atom N9 nya dengan atom C1 dari gula. sedangkan Pirimidin berikatan pada N1 nya
dengan atom C1 pada gula dengan membentuk ikatan N-glikosida (nukleosida).gambarnya.
pada ujung atas, berakhir pada C5 dan
ujung bawah berakhir pada C3. Ini berguna dalam penulisan sekuensing asam
nukleat itulah disebut sebagai ujung 5'-3'. Merupakan
struktur RNA karena hanya terdiri dari 1 rantai saja, kalau yang rantai ganda seperti DNA, berarti 2 rantai yang dihubungkan dengan
ikatan hidrogen.
Pasangan adenin timin hanya 2 rangkap
ikatan hidrogen, karena pada strukturnya tidak
memungkinkan untuk membentuk 3 rangkap seperti pasangan guanin sitosin. Dari
jaraknya antara O dan H apada pasangan adenin timin, sangat jauh. sehingga
tidak memungkinkan adanya interaksi.Dobel heliksnya.
Untaian yang saling melilit ini, menyumbangkan kestabilan dan memperdekat
jarak (rise) antara pasang2 basanya, sehingga bisa menjadi utuh,untaian ganda ini juga
disusun secara anti paralel, pada rantai 1 dari 5'-3' dan rantai 2
dari 3'-5'.
2.3.3. Nukleotida
dan Nukleosida
Molekul nukleotida
terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida terdiri
atas pentosa ( deoksiribosa atau ribose ) yang mengikat suatu basa (purin atau
pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan
dihasilkan protein, asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin. Rumus
berikut ini akan memperjelas hasil hidrolisis suatu nukleoprotein.
Pentosa yang berasal
dari DNA ialah deoksiribosa dan yang berasal dari RNA ialah ribose. Adapun basa
purin dan basa pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin,sitosin dan timin.
Dari RNA akan diperoleh adenin,guanin, sitosin dan urasil.
Urasil terdapat dalam
dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam dan bentuk enol atau laktim.
Pada PH cairan tubuh,
terutama urasil terdapat dalam entuk keto. Nukleosida terbentuk dari basapurin
atau pirimidin dengan ribose atau deoksiribosa. Basa purin atau pirimidin
terikat padapentosa oleh ikatan glikosidik,yaitu pada atom karbon nomor 1.
Guanosin adalah suatu nukleosida yang terbentuk dari guanin dengan ribosa. Pada
pengikatan glikosidik ini sebuah molekul air yang dihasilkan terjadi dari atom
hidrogen pada atom N-9 dari basa purin dengan gugus OH pada atom C-1 dari
pentosa. Untuk basa pirimidin,gugus OH pada atom C-1berikatan dengan atom H
pada atom N-1
Pada umumnya nukleosida
diberi nama sesuai dengan nama basa purin atau basa pirimidin yang
membentuknya. Beberapa nukleosida berikut ini ialah yang membentuk dari basa
purin atau dari basa pirimidin dengan ribosa ;
Adenin nukleosida atau
Adenosin
Guanin nukleosida atau
Guanosin
Urasil nukleosida atau
Uridin
Timin nukleosida atau
Timidin
Sitosin nukleosida atau
Sitidin
Apabila pentose yang
diikat oleh deoksiribosa,maka nama nukleosida diberi tambahandeoksi di
depanya.Sebagai contoh “deoksiadinosin,deoksisitidin” dan sebagainya. Disamping
lima jenis basa purin atau basa pirimidin yang biasa terdapat pada asam
nukleat, ada pula beberapa basa purin dan basa pirimidin lain yang membentuk
nukleosida.Hipoksantin dengan ribosa akan membentuk hipoksantin nukleosida atau
inosin. DNA pada bakteri ternyata mengandung hidroksimetilsitosin.
Demikian pula tRNA
(transfer RNA) mengandung derivat metal basa purin atau basapirimidin, misalnya
6-N-dimetiladenin atau 2-N dimetilguanin.
Dalam alam nukleosida
terutama terdapat dalam bentuk ester fosfat yang disebut nukleotida. Nukleotida
terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan sesama nukleotida
membentuk asam nukleat.Dalam molekul nukleotida gugus fosfat terikat oleh
pentosa pada atom C-5.
Beberapa nukleotida
lain ialah sebagai berikut :
Adenin nukleotida atau
Adenosinmonofosfat (AMP)(asam adenilat)
Guanin nukleotida atau
Guanosinmonofosfat (GMP)(asam guanilat)
Hipoksantin nukleosida
atau Inosinmonofosfat (IMP)(asam inosinat)
Urasil Nukleotida atau
Uridinmonofosfat (UMP) (asam uridilat)
Sitidin nukleotida atau
Sitidinmonofosfat (SMP)(asam sitidilat)
Timin nukleotida atau
Timidinmonofosfat (TMP)(asam timidilat)
Pentosa yang terdapat
dalam molekul nukleotida pada contoh diatas ialah ribosa. Apabila pentosanya
deoksiribosa, maka ditambah deoksi di depan nama nukleotida tersebut misalnya
deoksiadenosin-monofosfat atau disingkat dAMP.
Ada beberapa nukleotida
yang mempunyai gugus fosfat lebih dari 1 misalnya adenosintrifosfat dan
uridintrifosfat, kedua nukleotida ini mempunyai peranan penting dalam
reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Pada rumus molekul ATP
dan UTP, ikatan antara gugus-gugus fosfat diberi tanda yang khas. Pada proses
hidrolisis ATP akan melepaskan gugus fosfat dan terbentuk adenosindifosfat
(ADP). Pada hidrolis ini ternyata dibebaskan energy yang cukup besar yaitu 7.000
kal/mol ATP.Oleh karena itu ikatan antara gugus fosfat dinamakan “ikatan
berenergi tinggi” dan diberi tanda ~ . Dalam tubuh,ATP dan UTP berfungsi
sebagai penyimpan energi yang diperoleh dariproses oksidasi senyawa-senyawa
dalam makanan kita untuk kemudian dibebaskan apabila energi tersebut
diperlukan.
2.3.4. Polinukleotida
2.4.
Struktur DNA dan RNA
2.4.1. Deoxyribonucleid
Acid ( DNA )
Asam ini adalah polimer
yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang terikat satu sama
lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang
panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5
pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat.
Secara kimia DNA
mengandung karakteristik/sifat sebagai berikut:
1. Memiliki
gugus gula deoksiribosa.
2. Basa
nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
3. Memiliki
rantai heliks ganda anti parallel
4. Kandungan
basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan spesifik satu
dengan lain. Guanin selalu berpasangan dengan sitosin (G±C), dan adenidan
adenin berpasangan dengan timin (A - T), sehingga jumlah guanin selalu sama
dengan jumlah sitosin. Demikian pula adenin dan timin.
5. Makromolekul
dengan Mr yang sangat besar.
6. Terdiri
dari mononukleotida utama : dAMP, dGMP, dTMP, dCMP
7. Setiap
spesies/organisme mononukleotida utamanya mempunyai perbandingan, urutan dan
berat molekul (Mr) yang spesifik.
8. Pada
sel prokariotik (mengandung hanya satu kromosom) DNA nya merupakan makromolekul
tunggal dengan Mr = 2 x 109.
9. Pada
sel eukariotik (mengandung banyak kromosom) mempunyai banyak molekul DNA dengan
Mr yang sangat besar.
10. DNA
terutama terdapat dalam inti sel (DNA inti) bergabung dengan protein histon.
11. Juga
bisa terdapat pada sitoplasma (DNA sitoplasma), dalam mitokondria, dalam
khloroplas.
12. Pada
sel bakteri selain terdapat dalam inti sel juga bisa pada sel membran = mesosom
dan dalam sitoplasma di luar kromosom = plasmid/episom.
13. DNA
normal dari suatu spesies yang berbeda menunjukkan adanya keteraturan
(regularitas)
CHARGAFF’S RULES :
a. Komposisi
basa dari DNA suatu organisme adalah tetap pada semua sel nya dan mempunyai karakteristik
tertentu,
b. Komposisi
basa dari DNA bervariasi dari suatu organisme dengan organisme lainnya
dinyatakan dengan dissymmetry ratio : (A + T) / (G + C)
c. Komposisi
basa dari suatu spesies tidak berubah oleh umur, keadaan nutrisi, ataupun
lingkungan.
d. Jumlah
adenin dalam DNA suatu organisme selalu sama dengan jumlah timin (A = T).
e. Jumlah
guanin dalam DNA suatu organisme selalu sama dengan jumlah sitosin (G=C).
f. Jumlah
total basa purin dalam DNA suatu organism selalu sama dengan jumlah total basa
pirimidin : (A + G) = (T + C).
Struktur DNA
•
DNA terdiri atas dua
rangkaian heliks anti-paralel (paralel
berlawanan arah) yang melilit ke kanan suatu poros.
•
Ukuran lilitan adalah
36 Å, yang mengandung 10.5 pasangan basa
per putaran.
•
Kerangka yang
berselang-seling antara gugus deoksiribosa dan fosfat terletak di bagian luar.
•
Ikatan hidrogen antara
basa purin dan pirimidin terletak di bagian dalam.
2.4.2. Ribonukleat Acid ( RNA )
Asam
ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekul-molekul
ribonukleotida. Seperti DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan
antara atom C nomer 3 dengan atom C nomer 5 pada molekul ribose dengan
perantaraan gugus fosfat. Dibawah ini adalah gambar struktur sebagian dari
molekul RNA :
1. Terdiri
dari rantai tunggal poliribonukleotida
2. Hampir
seluruhnya terdapat di sitoplasma, juga terdapat pada virus.
3. Rantai
tunggal Chargaff’s Rules tidak berlaku
4. Ada
3 macam : mRNA (messenger-RNA), rRNA (ribosomal-RNA), tRNA (transfer-RNA).
a. mRNA
√ basa
nya : A, G, C dan U
√ disintesis
dalam inti sel pada proses transkripsi
√ pembawa
informasi genetik dari DNA untuk sintesis protein
√ Umurnya
pendek mengalami degradasi/resintesis
b. r
RNA
√ bagian
terbanyak dari RNA dalam sel (80%)
√ Merupakan
60% dari berat ribosom
√ Basa
utamanya : A, G, C, U
c. tRNA
√ molekul yang kecil
√ basanya : A, G dan U yang termetilasi.
√ jumlahnya hanya sedikit dari total RNA
dalam sel
√ mengangkut
(transport) asam amino spesifik ke ribosom untuk proses sintesis protein
2.4.3. Perbedaan DNA dan RNA
RNA
|
KOMPONEN
|
DNA
|
A,
Adenin
G,
Guanin
C,
Sitosin
U,
Urasil
Ribosa
Asam
Fosfat (H3PO4)
|
Basa
N Organik
Gula
Fosfat
|
A,
Adenin
G,
Guanin
C,
Sitosin
T,
Timin
Deoksiribosa
Asam
Fosfat (H3PO4
|
2.5.
Sintesis RNA dan DNA
2.5.1. Sintesis
RNA
Sintesis
RNA biasanya dikatalisis oleh enzim DNA-RNA polymerase menggunakan sebagai
template, sebuah proses yang dikenal sebagai transkripsi. Inisiasi transkripsi
dimulai dengan pengikatan enzim ke urutan promotor dalam DNA (biasanya
ditemukan "upstream" dari gen).
DNA
helix ganda dibatalkan oleh aktivitas helikase enzim. Enzim kemudian berlanjut
sepanjang untai template dalam arah 3 'to 5', mensintesiskan molekul RNA komplementer
dengan elongasi terjadi di 5 'ke 3' arah. Urutan DNA juga menentukan di mana
berakhirnya sintesis RNA akan terjadi. RNA sering dimodifikasi oleh enzim
setelah transkripsi. Misalnya, poli dan topi 5 'ditambahkan ke mRNA eukariotik
intron pra-dan dikeluarkan oleh spliceosome.
Ada
juga sejumlah polimerase RNA RNA-tergantung yang menggunakan RNA sebagai
template mereka untuk sintesis untai baru RNA. Sebagai contoh, sejumlah virus
RNA (seperti virus polio) menggunakan jenis enzim untuk mereplikasi materi
genetic mereka. Juga, RNA-dependent RNA polimerase merupakan bagian dari jalur
interferensi RNA di banyak organisme.
Transkripsi
merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan atau
sense, sedangkan rantai komplemennya disebut rantai antisense. Rentangan DNA
yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi. Informasi dari
DNA untuk sintesis protein dibawa oleh mRNA. RNA dihasilkan dari aktifitas
enzim RNA polimerase. Enzim polimerasi membuka pilinan kedua rantai DNA hingga
terpisah dan merangkaikan nukleotida RNA. Enzim RNA polymerase merangkai
nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5‟ ? 3‟, saat terjadi perpasangan basa di
sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang cetakan DNA.
Urutan
nukleotida spesifik di sepanjang DNA menandai dimana transkripsi suatu gen
dimulai dan diakhiri.
Transkripsi
terdiri dari 3 tahap yaitu: inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan),
terminasi (pengakhiran) rantai mRNA.
1. Inisiasi
Daerah DNA di mana RNA
polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu
promoter menentukan di mana transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari
kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
2. Elongasi
Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka
pilinan heliks ganda DNA, sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan lepas
dari cetakan DNAnya.
3. Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase
mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator yang
ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai sinyal
terminasi yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya
berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi; yaitu, polimerase mencapai titik
terminasi sambil melepas RNA dan DNA. Sebaliknya, pada sel eukariotik polimerase
terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan AAUAAA di dalam mRNA. Pada titik
yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, mRNA ini dipotong hingga
terlepas dari enzim tersebut.
2.5.2. Sintesis
DNA
Sintesis DNA disini dimaksud adalah replikasi DNA
yaitu proses perbanyakan bahan genetic. Pengkopian rangkaian molekul bahan genetic
( DNA atau RNA) sehingga dihasilkan molekul anakan yang sangat identik.
Model replikasi DNA secara semikonservatif
menunjukkan bahwa DNA anakan terdiri atas pasangan untaian DNA induk dan
untaian DNA hasil sintesis baru.
Model ini memberikan gambaran bahwa untaian DNA
induk berperanan sebagai cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA baru.
Model ini memberikan gambaran bahwa untaian DNA induk berperanan sebagai
cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA baru.
Komponen utama Replikasi, adalah sebagai berikut :
1. DNA
cetakan, yaitu molekul DNA atau RNA yang akan
direplikasi.
2. Molekul
deoksiribonukleotida, yaitu dATP, dTTP,
dCTP, dan dGTp. Deoksiribonukleotida terdiri atas tiga komponen yaitu: (i) basa
purin atau pirimidin, (ii) gula 5-karbon( deoksiribosa) dan (iii) gugus fosfat.
3. Enzim
DNA polimerase, yaitu enzim utama yang
mengkatalisi proses polimerisasi nukleotida menjadi untaian DNA.
4. Enzim
primase, yaitu enzim yang mengkatalisis
sintesis primer untuk memulai replikasi DNA.
5. Enzim
pembuka ikatan untaian DNA induk, yaitu enzim helikase dan enzim lain
yang membantu proses tersebut yaitu enzim girase.
6. Molekul
protein yang menstabilkan untaian DNA yang sudah terbuka,yaitu protein SSB (single
strand binding protein).
7. Enzim
DNA ligase, yaitu suatu enzim yang berfungsi untuk
menyambung fragmen fragmen DNA.
Mekanisme
dasar replikasi, adalah sebagai berikut :
1. Denaturasi
(pemisahan) untaian DNA induk,
2. Peng-"awal"-an(
initiation, inisiasi) sintesis DNA.
3. Pemanjangan
untaian DNA,
4. Ligasi
fragmen-fragmen DNA, dan
5. Peng-"akhir"-an
(termination, terminasi) sintesis DNA.
Sintesis untaian DNA yang baru akan
dimulai segera setelah kedua untaian DNA induk terpisah membentuk garpu
replikasi Pemisahan kedua untaian DNA induk dilakukan oleh enzim DNA
helikase. Sintesis DNA berlangsung dengan orientasi 5' P 3'-OH. Oleh
karena ada dua untaian DNA cetakan yang orientasinya berlawanan, maka sintesis
kedua untaian DNA baru juga berlangsung dengan arah geometris yang berlawanan
namun semuanya tetap dengan orientasi 5' 3'.
Sintesis untaian DNA baru yang searah
dengan pembukaan garpu replikasi dapat berlangsung tanpa terputus (sintesis
secara kontinu). Untaian DNA yang disintesis secara kontinu semacam ini
disebut sebagai untaian DNA awal (leading strand). Sintesis
untaian DNA baru yang searah dengan pembukaan garpu replikasi dapat berlangsung
tanpa terputus (sintesis secara kontinu). Untaian DNA yang disintesis
secara kontinu semacam ini disebut sebagai untaian DNA awal (leading strand).
Pada untaian DNA awal, polimerisasi DNA
berlangsung secara kontinu sehingga molekul DNA baru yang disintesis merupakan
satu unit. Pada untaian DNA awal, polimerisasi DNA berlangsung secara kontinu
sehingga molekul DNA baru yang disintesis merupakan satu unit. Fragmen-fragmen
DNA pendek yang disintesis tersebut disebut fragmen Okazaki, karena
fenomena sintesis DNA secara diskontinu tersebut pertama kali iungkapkan oleh
Reiji Okazaki pada tahun 1968.
2.6.
Transkripsi dan Translasi
2.6.1. Transkripsi
Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode
genetik yang ada pada urutan DNA meniadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses
yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetik yang nantinya akan muncul sebagai
fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu untaian molekul RNA digunakan
sebagai cetakan (template) untuk sintesis molekul RNA yang komptementer.
Mekanisme Dasar Transkripsi adalah
sebagai berikut :
Transkripsi (sintesis RNA) dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu:
1. Faktor-faktor
yang mentendalikan transkripsi menempel pada bagian promoter.
2. Penempelan
faktor-faktor pengendali transkripsi menyebabkan terbentuknya kompleks promoter
yang terbuka (open promoter complex).
3. RNA
pofimerase membaca cetakan (DNA template) dan mulai melakukan pengikatan
nukleotida yang komplementer dengan cetakannya.
4. Setelah
terjadi proses pemanjangan untaian RNA hasil sintesis, selanjutnya diikuti
dengan proses pengakhiran (terminasi) transkripsi yang ditandai dengan
pelepasan RNA polimerase dari DNA yang ditranskripsi
Karakter Kimiawi Transkripsi adalah
sebagai berikut :
1. Prekursor
untuk sintesis RNA adalah empat macam ribonukleotida yaitu 5'-trifosfat ATP GTP
CTP dan UTP (pada RNA tidak ada thymine).
2. Reaksi
polimerisasi RNA pada prinsipnya sama dengan polimerisasi DNA, yaitu dengan
arah 5' 3'.
3. Urutan
nukleotida RNA hasil sintesis ditentukan oleh cetakannya yaitu urutan DNA yang
ditranskripsi. Nukleotida RNA yang digabungkan adalah nukleotida yang
komplementer dengan cetakannya. Sebagai contoh, jika urutan DNA yang
ditranskripsi adalah ATG, maka urutan nukleotida RNA yang digabungkan adalah
UAC.
4. Molekul
DNA yang ditranskripsi adalah molekul untai-ganda tetapi yang berperanan
sebagai cetakan hanya salah satu untaiannya.
5. Hasil
transkripsi berupa molekul RNA untai tunggal.
2.6.2. Translasi
Translasi adalah proses penerjemah urutan nucleotida
yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun
suatu polipeptida atau protein. Hanya molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan
rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul mRNA merupakan transkrip (salinan)
urutan DNA yang menyusun suatu gen dalam bentuk ORF (open reading frame,
kerangka baca terbuka). Molekul rRNA adalah salah satu molekul penyusun
ribosom, yakni organel tempat berlangsungnya sintesis protein, tRNA adalah
pembawa asam-asam amino yang akan disambungkan menjadi rantai polipeptida.
Dalam proses translasi, rangkaian nukleotida pada
mRNA akan dibaca tiap tiga nukleotida sebagai satu kodon untuk satu asam amino,
dan pembacaan dimulai dari urutan kodon metionin (ATG pada DNA atau AUG pada
RNA).
Kodon (kode genetik)
Kodon (kode genetik)
adalah urutan nukleotida yangterdiri atas 3 nukleotida yanq berurutan (sehingga
sering disebut sebagai triplet codon, yang menyandi suatu kodon asam amino
tertentu, misalnya urutan ATG (AUG pada mRNA) mengkode asam amino
metionin, Kodon inisiasi translasi merupakan kodon untuk asam amino metionin
yang mengawali struktur suatu polipeptida (protein). Pada prokaryot, asam amino
awal tidak berupa metionin tetapi formil metionin (fMet).
Ada beberapa aspek yang perlu diketahui mengenai
kode genetik, yaitu:
•
Kode genetik bersifat
tidak saling tumpang-tindih (non-overlappind kecuali pada kasus tertentu,
misalnya pada bakteriofag
•
Tidak ada sela (gap) di
antara kodon satu dengan kodon yang lain.
•
Tidak ada koma di
antara kodon.
•
Kodon bersifat
degenerotea, buktinya ada beberapa asam amino yang mempunyai lebih dari satu
kodon.
•
Secara umum, kodon
bersifat hampir universal karena pada beberapa organel jasad tinggi ada
beberapa kodon yang berbeda dari kodon yang digunakan pada sitoplasm.
•
Dalam proses translasi,
setiap kodon berpasangan dengan antikodon yang sesuai yang terdapat pada
molekul tRNA.
•
Sebagai contoh, kodon metionin (AUG) mempunyai
komplemennya dalam bentuk antikodon UAC yang terdapat pada tRNAMet
•
Pada waktu tRNA yang
membawa asam amino diikat ke dalam sisi A pada ribosom, maka bagian
antikodonnya berpasangan dengan kodon yang sesuai yang ada pada sisi A
tersebut.
•
Oleh karena itu, suatu
kodon akan menentukan asam amino yang disambungkan ke dalam polipeptida yang
sedang disintesis di dalam ribosom
Proses
Translasi
Dalam
proses translasi, setiap kodon berpasangan dengan antikodon yang sesuai yang
terdapat pada molekul tRNA. Sebagai contoh, kodon metionin (AUG) mempunyai komplemennya
dalam bentuk antikodon UAC yang terdapat pada tRNAMet. Pada waktu tRNA yang
membawa asam amino diikat ke dalam sisi A pada ribosom, maka bagian antikodonnya
berpasangan dengan kodon yang sesuai yang ada pada sisi A tersebut. Oleh karena
itu, suatu kodon akan menentukan asam amino yang disambungkan ke dalam
polipeptida yang sedang disintesis di dalam ribosom.
Sebelum
inisiasi translasi di lakukan, diperlukan molekul tRNA (aminoasil tRNA) yang
berfungsi membawa asam amino spesifik.
Inisiasi
translasi (eukariyot)
•
Kodon inisiasi adalah
metionin
•
Molekul tRNA inisiator
disebut sebagai tRNAiMet.
•
Ribosom bersama-sama
dengan tRNAiMet dapat menemukan kodon awal dengan cara berikatan
dengan ujung 5' (tudung), kemudian melakukan pelarikan (scanning) transkrip ke
arah hilir (dengan arah 5' 3') sampai menemukankodon awal (AUG).
•
Menurut model scanning
tersebut, ribosom memulai translasi pada waktu menjumpai sekuens AUG yang
pertama kali
Meskipun demikian, penelitian pada 699 mRNA eukaryot
menunjukkan bahwa sekitar 5-1 0% AUG yang pertama bukanlah kodon inisiasi.
•
Pada kasus semacam ini,
ribosom akan melewati satu atau dua AUG sebelum melakukan inisiasi translasi.
•
Sekuens AUG yang dikenali sebagai kodon
inisiasi adalah sekuens yang terletak pada sekuens konsensus CCRCCAUGG (R
adalah purin: A atau G).
•
Pengenalan sekuens AUG
sebagai kodon inisiasi banyak ditentukan oleh tRNAiMet.
•
Perubahan antikodon
pada tRNAiMet menyebabkan dikenalinya kodon lain sebagai kodon
inisiasi
Pemanjangan polipeptida
• Proses
pemanjangan polipeptida disebut sebagai proses elongation yang secara umum
mempunyai mekanisme yang serupa pada prokaryot dan eukaryot.
• Proses
pemanjangan terjadi dalam tiga tahapan, yaitu: (1) pengikatan aminoasil-tRNA
pada sisi A yang ada di ribosom,( 2) pemindahan rantai polipeptida yang tumbuh
dari tRNA yang ada pada sisi P ke arah sisi A dengan membentuk ikatan peptida,
dan (3) translokasi ribosom sepanjang mRNA ke posisi kodon selanjutnya yang ada
di sisi A. Di dalam kompleks ribosom, molekul fMet- tRNAiMet
menempati sisi P (peptidil).
Sisi
yang lain pada ribosom, yaitu sisi A (aminoasil), masih kosong pada saat awal sintesis
protein.
•
Molekul tRNA pertama
tersebut (fMet- tRNAiMet ) berikatan dengan kodon AUG (atau GUG) pada mRNA
melalui antikodon-nya.
•
Tahap selanjutnya
adalah penyisipan aminoasil-tRNA pada sisi A. Macam tRNA (serta asam amino yang
dibawa) yang masuk pada sisi A tersebut tergantung pada kodon yang terletak
pada sisi A.
•
Penyisipan
aminoasil-tRNA yang masuk ke posisi A tersebut dilakukan oleh suatu protein
yang disebut faktor pemanjangan Tu (elongotion factor Tu, EF-Tu).
Terminasi
•
Translasi akan berakhir
pada waktu salah satu dari ketiga kodon terminasi (UAA, UGA, UAG) yang ada pada
mRNA mencapai posisi A pada ribosom.
•
Dalam keadaan normal
tidak ada aminoasil-tRNA yang membawa asam amino sesuai dengan ketiga kodon
tersebut.
•
Oleh karena itu, jika
ribosom mencapai salah satu dari ketiga kodon terminasi tersebut, maka proses
translasi berakhir.
2.7.
Kelainan Penyakit yang disebabkan oleh DNA dan RNA
1. Influenza akibat virus Influenza.RNA
2. AIDS akibat virus HIV,/human Immuno
deficiensy Virus. RNA
3. Kangker servix/Kangker leher rahim
akibat Virus HPV/Human Pappiloma Virus
4. Penyakit polio yang disebabkan oleh
Poliovirus. RNA
5. Hepatitis akibat Hepatitis C.RNA
6. DBD Akibat Dengue virus. RNA
7. Penyakit encephalitis akibat California encephalitis
virus (CE).RNA
8. Diare epidemik pada anak-anak akibat
Rotavirus. RNA
9. Campak Jerman Akibat virus rubella. RNA
10. Flu burung akibat virus Influenza tipe A
Sub H5N1.RNA
11. Herpes akibat herpesviruscYang termasuk
DNA
12. Campak disebabkan oleh virus
paramyxovirus
13. Cacar air disebabkan oleh virus
Herpesvirus varicellae
14. Polio disebabkan oleh poliovirus
15. Penyakit gondong disebabkan oleh
paramyxovirus
16. Demam Ebola akibat virus ebola
17. SARS (Severe Acute Respirotory Syndrome)
disebabkan oleh virus Corona mamalia
18. Rabies Disebabkan oleh virus rabies.
19. Campak (Morbili) Penyakit ini disebabkan
oleh morbivirus
20. Kanker (tumor ganas) Penyakit ini
disebabkan oleh virus onkogen
2.8.
Fungsi dan Peranan Asam Nukleat
DNA mengandung gen, informasi yang
mengatur sintesis protein dan RNA. DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan
pengaturan ekspresi gen (promoter, operator, dan lain-lain.). Ribosomal RNA
(rRNA) merupakan komponen dari ribosom, mesin biologis pembuat protein
Messenger RNAs (mRNA) merupakan bahan pembawa informasi genetik dari gen ke
ribosom. Transfer RNAs (tRNAs) merupakan bahan yang menterjemahkan informasi
dalam mRNA menjadi urutan asam amino RNAs memiliki fungsi-fungsi yang lain, di
antaranya fungsi-fungsi katalis. Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang
memiliki fungsi khusus yaitu, menyimpan informasi genetik dan menerunkannya
kepada keturunanya. Susunan asam nukleat yang menentukan apakah mahluk itu
menjadi hewan , tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula susunan dalam sel, apakah
sel itu menjadi sel otot maupun sel darah.
Beberapa fungsi penting asam
nukleat adalah menyimpan, menstransmisi, dan mentranslasi informasi genetik;
metabolisme antara(intermediary metabolism) dan reaksi-reaksi informasi energi;
koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa amino
dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi reduksi.
Peranan dari DNA dan RNA sebagai
bahan keturunan memberikan suatu kontras yang menarik dalam hal fungsi biologis
dari dua kelas makromolekul ini. RNA memperlihatkan keragaman biomolekul yang
biasa dengan memiliki fungsi selular dan viral yang khas. Di pihak lain , DNA
merupakan contoh yang jarang dari suatu makromolekul yang melakukan fungsi
tunggal yang sama dalam virus, prokariota, dan eukariota. Sebagai pembawa
informasi genetika dari semua system selular , DNA mempertahankan kemurnian
fungsi sepanjang evolusi biologi. Pemanfaatan yang menguntungkan dari DNA oleh
alam untuk melestarikan spesies tampaknya tidak memungkinkan untuk beragam
fungsi dari makromolekul ini.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1.
Kesimpulan
Asam nukleat adalah biopolymer yang
berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya mononukleotida. Asam Nukleat
juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA
(deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid
) atau asam ribonukleat.
Deoxyribonucleid Acid ( DNA ), Asam
ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang
terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang.
Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan
atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat. Asam
ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekul-molekul
ribonukleotida.
Sintesis RNA biasanya dikatalisis
oleh enzim DNA-RNA polymerase menggunakan sebagai template, sebuah proses yang
dikenal sebagai transkripsi.Sintesis DNA adalah replikasi DNA yaitu proses
perbanyakan bahan genetic
Transkripsi adalah proses
penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA meniadi molekul RNA.
Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetik yang
nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Translasi adalah proses penerjemah
urutan nucleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino
yang menyusun suatu polipeptida atau protein.
Kelainan penyakit yang disebabkan
oleh RNA dan DNA banyak , salah satunya influenza. Beberapa fungsi penting asam
nukleat adalah menyimpan, menstransmisi, dan mentranslasi informasi genetik;
metabolisme antara(intermediary metabolism) dan reaksi-reaksi informasi energi;
koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa amino
dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi reduksi. Peranan dari DNA dan
RNA sebagai bahan keturunan memberikan suatu kontras yang menarik dalam hal
fungsi biologis dari dua kelas makromolekul ini. RNA memperlihatkan keragaman
biomolekul yang biasa dengan memiliki fungsi selular dan viral yang khas.
3.2.
Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca
dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang Asam Nukleat guna menambah wawasan
untuk pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.c.2011.http://www.scribd.com/doc/41966467/Resume-Asam-Nukleat.
Dryer,
L Robert.1994.BIOKIMIA suat pendekatan berorientasi kasus.UI
press.Jakarta
Poedjiadi,
Anna. 2005.Dasar-dasar Biokimia.UI press.Jakarta
Robinsson,
Trevor. 1995.Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi.ITB
press.Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar